Minggu, 16 Januari 2011

Meeting Increment 2011



Suasana meeting increment antara SPSI dengan Manajemen di Guest House.

berita2.com 9 Februari 2011
Tahun depan, buruh yang ada di Kabupaten Purwakarta akan mengalami kenaikan upah. Kenaikan itu dipastikan setelah Dewan Pengupahan Kabupaten menetapkan Upah Minimun Kabupaten sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

"Ya sekitar 14,72 persen (kenaikannya), dan penghasilan buruh mulai 2011 menjadi Rp 1.116.000 per bulan," kata Ketua Dewan Pengupahan Titov Firmansyah yang juga Kepala Disnakertransos Purwakarta kepada wartawan.

Kenaikan upah yang sesuai dengan KHL itu diklaim Titov sebagai yang pertama di Purwakarta. Kenaikan UMK yang sama dengan KHL tersebut merupakan hasil kajian yang mendalam dan atas kesepakatan bersama antara pemerintah daerah, pengusaha, serikat pekerja, para pakar dan para akademisi.

Bagi para pengusaha yang merasa keberatan, menurut Titov, masih memiliki ruang untuk menyampaikan keberatannya. Tapi, disampaikannya nanti jika usulan Dewan Pengupahan Kabupaten itu sudah ditandatangani Gubernur. "Putusan Dewan Pengupahan kabupaten Purwakarta soal UMK baru itu sudah kami kirimkan Selasa
(2/11)lalu, tinggal menunggu pengesahannya saja," tutur Titov.

Yayan, salah seorang buruh yang bekerja di sektor industri kimia mengaku gembira dengan putusan Dewan Pengupahan tersebut. “Akhirnya, harapan itu terwujud juga,” kata Yayan. “Ini surprise dan hadiah Tahun Baru 2011 buat buruh di Purwakarta.” Agus Gunawan, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia kabupaten Purwakarta, mengaku gembira dengan terjadinya kenaikan UMK 2011 yang sudah sesuai dengan KHL.

"Meski agak terlambat jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Karawang, kami tetap mengapresiasi keputusan itu," kata Agus.

Hanya saja, ujar Agus, kenaikan UMK 2011 sesuai KHL baru bisa dinikmati oleh para buruh yang bekerja di sektor industri hulu seperti penghasil kimia, otomotif dan elektronika. Sementara, para buruh yang bekerja pada industri padat karya seperti garmen dan boneka, masih tetap saja menikmati penghasilan sesuai dengan UMK yang pada 2011 dipatok jadi Rp 961.200 naik delapan persen dari UMK 2010.

Darius Krisdanu Purwana, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Purwakarta, mengaku pasrah dengan adanya kenaikan UMK sesuai KHL tersebut. “Itu kan sudah jadi keputusan kolektif Dewan Pengupahan Kabupaten,” kata Darius. Ia mengaku sempat mengajukan keberatan para pengusaha dalam perdebatan di Dewan Pengupahan. “Sebab, kami awalnya hanya mengusulkan
kenaikan UMK itu hanya lima persen dari UMK sebelumnya,” kata Darius. (TOM)

Sosialisasi Bonus Produksi Tahun 2010


Pada tanggal 12 Januari 2011, pengurus SPSI PT. SPV mengadakan sosialisasi Bonus Produksi Januari 2011 kepada seluruh karyawan di kantin.
Pengumuman Bonus produksi kwartal 3 dan 4 tersebut sangat dinantikan oleh seluruh karyawan PT. SPV, mengingat sampai tanggal 11 Januari 2011, pengumuman tersebut belum juga keluar dari Manajemen.

Keterlambatan pengumuman bonus produksi itu terjadi karena SPSI mengajukan proposal kepada manajemen untuk memberikan sisa target bonus yang tidak tercapai pada kwartal 1 dan 2, sebesar 7% untuk ditambahkan pada pemberian bonus kwartal 3 dan 4. Hal ini sangat dimungkinkan karena target pencapaian produksi pada kwartal 3 dan 4 melebihi target produksi yang telah disepakati antara Manajemen dan karyawan (SPSI) dan Manajemen akhirnya memberikan keputusan pada tanggal 10 Januari 2011, dengan memenuhi proposal yang diajukan oleh SPSI tersebut sehingga bonus produksi yang diterima oleh karyawan pada kwartal 3 dan 4 sebesar = Quality + Quantity + Safety + 7% = 35.5 + 35.5 + 35.5 + 7.5 = 114%

Perhitungan target bonus Quarter 1 & 2 (JanuariJuni) :

Quarter 1 : Quantity : 10% x 177.5% = 17.75%

Quality : 10% x 140% = 14.00%

Quarter 2 : Quantity : 10% x 177.5% = 17.75%

Quality : 10% x 140% = 14.00%

Total 63.50%
(Target 71%, Tidak tercapai 7.5%)

Perhitungan target bonus Quarter 3 & 4 (JuliDesember):

Quarter 3 : Quantity : 10% x 177.5% = 17.75%

Quality : 10% x 177.5% = 17.75%

Quarter 4 : Quantity : 10% x 177.5% = 17.75%

Quality : 10% x 177.5% = 17.75%

Safety : 20% x 177.5% = 35.50%
Total 106.5%

Total 1 tahun 170% tidak tercapai 7.5%

Mudah-mudahan apresiasi dari Manajemen dengan menambahkan 7.5% bonus tersebut dapat lebih meningkatkan kinerja dan produktifitas seluruh karyawan PT. SPV. Semoga. Amin.. (Js)

Senin, 10 Januari 2011

Penyaluran Sumbangan Merapi ( 2 )

Daerah yang terkena sapuan wedhus gembel
Komite Kemanusiaan Yogyakarta (KKY)
Bantuan ketiga diberikan kepada Komite Kemanusiaan Yogyakarta (KKY).

KKY adalah organisasi yang bergerak dibidang kemanusiaan. Didirikan tahun 1997 oleh Almarhum Gusdur dan sekarang diketuai oleh Prof DR Sustiawan.

Program utama dari KKY adalah penanganan pasca gempa berupa rekonstruksi dan recovery serta penanaman kembali tanaman pangan maupun keras.

penyerahan secara simbolis diberikan dilokasi kepada Korlap KKY, saudara Hasta (kaos merah, topi hitam) di desa kinahrejo, kecamatan cangkringan yang mengalami kerusakan paling parah karena terjangan awan panas/wedhus gembel.

Pemilihan KKY sebagai sasaran penyaluran dana adalah karena KKY mempunyai program yang jelas dan bekerjasama dengan UGM dalam pemulihan korban pasca bencana.

Program KKY meliputi 2 wilayah yang mengalami kerusakan paling parah yaitu:

Desa cangkringan , berupa : Penghijauan tanaman keras, Pengadaan air bersih

Desa Candi Rejo (muntilan) : Pengadaan bibit/benih sayur dan buah buahan.

Dana bantuan tunai yang diberikan sebesar Rp 22.731.250,00.

Informasi tentang KKY didapat dari ibu Titi Hidayatun (Com Dev) yang mempunyai teman (Ibu Izah) salah satu Relawan KKY. (Tjahy0)




Penyaluran Sumbangan Merapi (1)

Bpk. Sukoco ( Tokoh kampung Sidorejo )

Bpk. Sugiyanto (mantan karyawan WTM)


Peduli Merapi adalah bentuk kepedulian dari PT SOUTH PACIFIC VISCOSE terhadap korban bencana alam baik gempa maupun letusan gunung Merapi yang terjadi pada awal november 2010 berupa penyaluran dana tunai yang dilaksanakan pada tgl 29 & 30 Desember 2010.
Penyaluran dana bantuan langsung kepada korban yang bersangkutan tidaklah semudah seperti yang kita bayangkan, dengan dana yang terbatas maka tidak semua korban pada suatu daerah akan mendapat porsi yang sama bahkan mungkin akan ada yang tidak mendapat bagian sama sekali, maka dengan berbagai pertimbangan, penyaluran dana bantuan diprioritaskan kepada karyawan atau mantan karyawan yang terkena dampak letusan gunung merapi sedangkan prioritas kedua kepada komite kemanusiaan yang kemudian akan diaplikasikan sesuai program yang telah ditetapkan.
Bantuan pertama kali diberikan kepada Bp Sugiyanto, mantan karyawan PT SPV (departemen WTM) yang telah pensiun dini tahun 2003 karena sakit berkepanjangan, beliau beralamat di kp kali rase, RT02 RW29, trimulyo, Kabupaten sleman.

Bantuan kedua diberikan kepada bapak Sukoco , tokoh kampung Sidorejo, dusun nganggring, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.

Bantuan tunai sebesar Rp 3.250.000,00 tersebut rencananya akan dibelanjakan untuk pembelian pipa paralon (PVC) 3” sebanyak 65 buah (@Rp 50.000,00). Pipa-pipa tersebut digunakan untuk mengalirkan air bersih dari kolam penampungan di hilir sungai krasak menuju bak penampungan desa tersebut yang berpenduduk 90 KK.

Dari satu kolam penampungan di hilir sungai disalurkan hingga ke 9 desa, dimana tiap jalur pipa (3”) akan mensuplai satu desa yang terdiri dari 80 hingga 90 kepala keluarga. (BS).